Credit foto: Rajab Muda Lubis |
Begitulah sekelumit kisah tentang kegirangan blogger pemula ketika tulisannya mendapat
apresiasi. Tentu saja sebuah apresiasi tidak
melulu harus dinilai dengan standar uang ataupun materi. Seperti halnya
kisah saya diatas, shared memberi arti tersendiri bagi saya sebagai penulis.
Saya merasa tulisan saya tersebut mendapat tempat dihati pembaca juga memiliki
nilai sehingga teman teman merasa butuh untuk membagikannya.
Bulan mei
2016 merupakan awal pertama kali saya belajar
membuat blog. Kebosanan dan banyaknya waktu luang pada waktu itu
merupakan alasan saya melirik kegiatan ini. Saya yang baru selesai pendidikan
profesi dan dalam penantian untuk tes CPNS jalur khusus memiliki banyak waktu
luang kala itu. Banyak hal sudah saya coba untuk mengisi kekosongan tersebut,
mulai dari berkebun dipekarangan rumah, belajar instal ulang laptop, ikut
komunitas pohonegraphy (motret dengan kamera ponsel) hingga akhirnya terpikir
untuk kembali melihat blog yang pernah dibuat semasa kuliah dulu, dulu sekali.
Tampilan
yang kaku (masih menggunakan template bawaan blogspot) dan tulisan yang isinya
cuma copy paste plus foto-foto narsis membuatku ingin mempelajari ilmu blogging
yang sebenarnya, minimal standar untuk pemula. Mumpung waktu luang masih banyak, saya mulai mempelajarinya secara otodidak nonstop lewat blog-blog yang membahas
tentang dunia blogging dan panduan untuk blogger pemula yang banyak bertebaran
gratis di internet.
Bertahap, satu persatu saya perbaharui, mulai dari template, layout, menambah widget
widget penting hingga mempelajari SEO meski hanya untuk tingkat pemula hingga
terciptalah blog yang terlihat seperti sekarang ini, yaa lumayanlah ya buat
seorang pemula untuk mencurahkan isi hati, hehe….
Manfaatkan semua sumber daya yang kita miliki untuk mendapatkan ide dan semangat (Foto: Rajab Muda Lubis) |
Setelah
urusan tampilan luar selesai, mulailah saya mencoba membuat postingan dengan
berbagai topik, apa yang terasa langsung tulis. Sejak itu saya resmi dinobatkan
(oleh diri sendiri) sebagai blogger. Selama menyandang gelar tersebut dan
terjun dalam dunia tulis menulis banyak momen menarik yang saya rasakan, tidak
cuma satu, dua atau tiga, bahkan setiap kali saya menyelesaikan sebuah tulisan kemudian
post sudah merupakan best moment bagi
saya, gimana tidak best yang
sebelumnya tidak kepikiran bakal bisa nulis, eh malah selesai hampir 1000-an
kata dan setelah dibaca ulang sebelum publish ternyata lumayan menarik. Dan
lagi besoknya setelah check blog ternyata
ada yang komentar "Kenapa kepotong ceritanya, kapan lanjutannya nih? jadi
penasaran" nah lho ternyata sampai ada yang penasaran segala, padahal niat
awal cuma menuliskan kisah pribadi untuk dikenang biar tidak kelupaan, semisal
kisah saya saat jadi pengajar di pedalaman Kalimantan, eh ternyata ada yang
mengikuti dan penasaran. Serasa jadi artis hehe....
Belum lagi
yang pas ketemu sama teman di dunia nyata trus bilang "Bagus ya blognya,
boleh ajarin gak ya?" Kan serasa jadi orang penting dan diperhitungkan,
meski ini bukan tujuan utama ya. Ditambah lagi kita bisa nambah teman sesama
blogger untuk saling berbagi, baik terkait dunia blogging maupun hal lain.
Keuntungan
lain yang bisa kita dapat dari menulis di blog, selain untuk melatih kemampuan
menulis ataupun berbahasa, juga bisa membuat emosi kita lebih tertata karena
dengan menulis kita bisa menyalurkan isi hati yang kadang sedang marah atau
sedih terhadap sesuatu, atau sangat bangga dan senang akan seseorang atau
sesuatu. Kia bisa menyalurkan emosi/ suasana hati kita tersebut menjadi tulisan
yang kadang juga bernilai bagi orang lain yang membacanya, Naaahh, kan dapat
lagi pahalanya... kan orang bijak
bilang,
Orang yang paling sukses adalah orang yang menebar manfaat bagi orang lain
Memang tidak
dipungkiri semangat untuk menulis ibarat iman, kadang naik membubung sampai sampai
lupa waktu dan adakalanya menukik tajam, turun drastis bahkan terhempas sampai
kedasar, malas yang bersangatan. Untuk itu saya sendiri kadang harus mencari-cari
alasan untuk menjaga semangat tersebut, baik dari internal diri saya sendiri
maupun energi dari luar.
Apresiasi
apresiasi seperti yang telah saya sebutkan diatas menjadi contoh penyemangat
eksternal bagi saya untuk terus membagi cerita, kisah, pengalaman, juga
pengetahuan yang saya miliki lewat tulisan.
Dan
belakangan saya baru menyadari tentang adanya event event yang memperlombakan tulisan yang salah satunya saya temukan
tidak sengaja beberapa hari yang lalu saat mencari-cari info lomba fotografi di
instagram (hobby baru saya sejak punya kamera DSLR, heheh..), yaitu lomba blog
dalam rangka memperingati ulang tahun
Warung Blogger yang ke 6. Hal
ini memberi suntikan semangat baru untuk
kembali melirik blog yang sempat terabaikan. Seandainya nanti nasib baik berpihak
pada saya untuk memenangkan lomba ini, tentu momen ini akan jadi Best
of the best moment saya dalam dunia blogging, aamiinn... judul artikel pun jadi panjang dengan tambahan "dapat hadiah" hehe..
So, tetap
berkarya, isi waktu luang dengan kegiatan positif, ukir sejarahmu, abadikan
kisahmu dalam tulisan dan cari beribu alasan untuk tetap menulis dan berbagi,
karena banyak teman-teman diluaran sana menunggu ceritamu...
Bukankah
orang bijak berkata,
Jika kau hafal maka kau lupa
Jika kau tulis maka kau ingat
“Tulisan ini
diikutsertakan dalam lomba blog ulang tahun ke-6 tahun Warung Blogger”