Rilis Resmi 93 Kabupaten Sasaran GGD Tahap II, Calon Peserta Diminta Menyiapkan Diri

Setelah cukup lama menunggu proses finalisasi formasi CPNS untuk Guru Garis Depan Tahap II akhirnya sedikit menemui titik terang. Surat edaran resmi dengan kop surat Kemendikbud tertanggal 1 mei diposting oleh pimpinan masyarakat SM3T Indonesia , Akhiruddin Haer, yang memuat 93 kabupaten sasaran yang telah menandatangani MoU dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu. Surat edaran ini sedikit memberi angin segar bagi para calon peserta tes CPNS GGD II meski untuk formasi belum  keluar secara resmi. Aher, selaku pimpinan Masyarakat SM3T menginstruksikan kepada seluruh potensi GGD II untuk senantiasa bijak dalam menyikapi setiap informasi yang beredar, disamping itu ia juga menghimbau kepada semua calon GGD II untuk terus  menyiapkan diri dalam menghadapi tes GGD II nantinya yang format dan mekanismenya diperkirakan sama dengan tes CPNS umum.

Berikut postingan Akhiruddin Haer di Group MSI
31 Mei 2016. Edaran GGD II (Antisipasi Informasi Tidak Resmi)Yth. Para Potensi Pendaftar GGD IIBerikut kami lampirkan Surat Edaran GGD II Resmi dari kemdikbud yang disampaikan kepada keseluruhan Gubernur dan Bupati penerima Formasi GGD II; berisikan informasi dan mekanisme dasar pelaksanaan GGD II.Penyampaian edaran ini dimaksudkan demi untuk mengantisipasi adanya pengumuman dan atau info tidak resmi yang dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan ketidaksepahaman akan pola pelaksanaan GGD II.Dengan hadirnya surat edaran ini, kita juga berharap agar para potensi  GGD II lebih bersabar dan teliti didalam menunggu dan menerima apapun informasi terkait pelaksanaan GGD II.Disela penantian ini, kami berharap agar para sahabatku memanfaatkannya untuk lebih giat belajar dan berkoordinasi satu sama lain.Sambil kita mengupayakan berbagai cara demi agar keterserapan GGD II lebih maksimal. Amiin ya Tuhan.Cc; Ayahanda Agus Susilohadi, Rekan Bari Musawwir dan #Simpul9
Klik gambar untuk memperbesar

Klik gambar untuk memperbesar

Klik gambar untuk memperbesar

Klik gambar untuk memperbesar

Sumber: Postingan Akhiruddin Haer@MSI
Gambar: http://vibizmedia.com/wp-content/uploads/2015/05/Guru-Garis-Depan-Siap-Dilepaskan-Ke-4-Provinsi-Diantaranya-Papua-Papua-Barat-Nusa-Tenggara-Timur-Dan-Aceh1.jpg

Related Posts:

Mau Bayar Pajak Kendaraan Bermotor Tanpa Antri?? Ini Dia Jadwal Samsat Keliling Kota Padang hingga Des 2016


Bagi sobat semua yang pajak kendaraan bermotornya hampir deadline alangkah baiknya segera melakukan pembayaran untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, baik itu tilang saat razia oleh polisi di jalan raya ataupun nantinya terkena denda keterlambata. Disamping itu semua tentu sebagai bukti bahwa kita adalah warga negara yang baik. hehe....

Jika selama ini kita merasa malas membayar karena alasan tak ada waktu atau anti dengan antrian panjang di kantor samsat, maka pihak pemda telah menyiasati hal tersebut dengan menyediakan fasilitas samsat keliling dengan armada bus yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang telah terjadwal.

Jadi bagi sobat yang akan membayar pajak silakan langsung di cek saja jadwal dan syarat di bawah ini yang diambil langsung dari halaman website resmi prov. sumbar  http://dpkd.sumbarprov.go.id/samsat-keliling.html

Penulis sendiri sudah pernah sekali membayar pajak dengan memanfaatkan layanan ini dan memang jauh lebih mudah dan cpat tanpa harus antri.

Oiya pastikan deadline pajak yang akan dibayar tidak lebih dari satu bulan menjelang jatuh tempo, misal: di STNK tertera masa berlaku pajak sampai tanggal 1 Juli, maka kita baru bisa membayar pajak setelah tanggal 30 Juni. Petugas tidak akan melayani jika sebelum tanggal tersebut.
Jadwal ini khusus untuk kendaraan dengan nomor polisi/TNKB/Plat  BA - A*/B*/O*/Q*/R* (wilayah Padang Sumatera Barat)

Salam Warga!!


Klik gambar untuk memperbesar


sumber: http://dpkd.sumbarprov.go.id/assets/multimedia/2015/12/31/jadwal_samkel_20161.jpg
             http://dpkd.sumbarprov.go.id/samsat-keliling.html

Related Posts:

Novel Terbaru 2016 Gratis, Mau??

Cover Design: Rajab Muda Lubis
Sinopsis “Mentari Cahaya Bulan”
Firman adalah mahasiswa kedokteran tahun empat yang melakukan penelitian selama sebulan, tepatnya di bulan Ramadhan, di daerah  terpencil yang jauh dari universitasnya guna mendapatkan gelar sarjana. Ia berkenalan dengan satu keluarga baru yang awalnya merupakan tetangganya di daerah yang benar-benar baru dan asing tersebut. Kebaikan hati dan perlakuan ramah yang diterimanya baik dari orang tua maupun anak-anaknya membuat Firman merasa seperti bagian dari keluarga tersebut.
Nadia, gadis cantik jelita namun tomboy yang merupakan putri sulung di keluarga tersebut mulai dekat dengan Firman sejak Nadia menemaninya ke tambang yang merupakan objek penelitiannya. Nadia dan kedua adik perempuannya, Ina dan Nabila sama-sama berparas cantik, sikap yang sopan serta tingkah lucu dan lugu menjadi penyemangat serta hiburan bagi Firman disaat kebosanan mulai mendera  di daerah yang serba terbatas tersebut. Pak Ardi dan buk Elis merupakan orang tua Nadia yang sudah dianggapnya seperti orang tua kandungnya sendiri karena kebaikan dan bantuan mereka selama dia berada di daerah tersebut.
Nadia yang duduk di kelas tiga SMA yang awalnya bercita-cita jadi polwan akhirnya memutuskan untuk mengikuti jejak Firman setelah bapaknya, Pak Ardi, meninggal akibat serangan jantung beberapa minggu setelah kepulangan Firman. Mereka kembali bertemu di kampus yang sama saat Nadia ternyata lolos seleksi masuk menjadi mahasiswa kedokteran setelah melalui usaha dan perjuangan keras Nadia dan dukungan penuh Firman. 
Firman yang masih menganggap Nadia sebagai adik kandungnya menjaga dan terus membimbing Nadia baik dalam hal akademik maupun pergaulan, mengingat pergaulan di kota jauh berbeda dengan apa yang pernah dilihatnya di kampung asal Nadia yang masih relatif terkendali.
Namun lama-kelamaan Nadia tidak bisa menyembunyikan perasaan yang muncul setelah mengenal Firman lebih jauh. Nadia mulai mengagumi aktifis forum studi Islam yang sekaligu sudah seperti kakak kandungnya  itu baik dari segi akhlak, pergaulan, maupun akademik hingga akhirnya menjeratnya kedalam perasaan yang rumit untuk disikapi. Dilain pihak, rekan sekelasnya yang juga adik mentor Firman di FSI mengungkapakan perasaannya sukanya pada Nadia dengan perantaraan Firman. Firman yang terlanjur menganggap Nadia sebagai adik kandung, bukanlah hal mudah baginya untuk mengubah sikap meski belakangan dia mulai menangkap sinyal-sinyal yang tidak bisa disembunyikan oleh Nadia.
Bagaimanakah kelanjutan kisah rumit yang dihadapi baik Firman maupun Nadia? Akankah mereka bersatu? Bagaimana Firman menyikapi semua ini sekaligus menjaga perasaan adik mentornya yang selalu curhat padanya tentang kekagumannnnya pada Nadia yang ternyata mencintai Firman. Ikuti kisah mereka selengkapnya di novel yang berjudul “Mentari Cahaya Bulan”.

NB: Dapatkan versi lengkapnya  dengan menjadi member blog ini (dengan mengklik gadget join this site di bagian samping kanan) dan meninggalkan alamat email aktif di kolom komentar. Gratis!!

Lihat juga Kumpulan Puisi Terbaru

Related Posts:

Kumpulan Puisi Terbaru

foto: www.theodysseyonline.com
Megah Tak Bernyawa
By: Rajab Muda Lubis

Jangan tanya lagi rupaku, indah menawan megah berseri
Bagaimana tidak? Tak kurang sesuatu apapun akan materi
Semua mudah untuk memberi ataupun donasi
Terlepas itu dari hati ataukah hanya eksistensi diri
Namun harga tak mampu tepiskan sepi
Lima kali memanggil sehari
Tak jarang kami sahut sendiri
Bukan tak paham kesibukan akan mencari rezki
Juga tak ingin menghakimi
Minimal jenguklah kami barang satu dua kali
Tegakah kau melihat dia lakukan seorang diri
Adzan, iqamat, sholat pun  sendiri
Benarlah dia dibayar untuk berdedikasi
Tetapi alangkah indahnya jika saling mengisi syaf berjejer rapi
Setiap kali waktu memanggil, rehat sejenak menyucikan diri
Dunia memang perlu digapai, namun akhiratlah yang abadi
Tak guna jumlah yang banyak jika tak diridhoi
Bahagia itu di hati bukan pada materi


Satu Terbaik
By: Rajab Muda Lubis

Kadang terselip iri dalam hati
Menyaksikan orang dipuja khalayak bagai raja bagai bidadari
Tampak indah mewarnai hari, punya ribuan teman untuk berbagi
Namun seiring waktu pergi, satu persatu mulai beradaptasi
Sesuai dengan keadaan yang senantiasa berotasi
Ternyata tak lebih hanya ilusi, mungkin juga fantasi
Mereka hanya rela berbagi jika itu memberi nilai yang bisa dikalkulasi
Diluar semua itu mereka lebih suka menghakimi yang membuat frustasi
Maafkan kekhilafanku ini teman…
Meski satu namun kau sejati
Yang tetap memberi solusi meski masalahmu sendiri kadang tak selesai
Tak pernah hitung laba maupun rugi, Kau jalani sepenuh hati


Sukses
By: Rajab Muda Lubis

Satu kata yang mampu butakan jiwa taklukkan dunia
Bahkan terkadang jadi nestapa pencabik sukma
Semua berlomba untuk menyandangnya
Satu kata…Sukses…
Barometer apakah yang menjadi acuan?
Apakah tentang jumlah emas dibrangkas dengan kode akses?
Ataukah punya pasangan layaknya Pangeran Charles atau Julia Cortez?
Atau mungkin punya pengaruh hingga semua perkara jadi beres?
Atau tepukan ribuan tangan saat turun podium di AS?
Benarkah ia hanya tentang hal-hal demikian
Jike benar tidak seharusnya Kurt Cobain melobangi kepalanya dengan peluru
Atau

Nyata sudah sukses bukan soal materi ataupun reputasi
Sejatinya bersemayam dalam hati perindu ilahi
Tak lepas dari kesyukuran dan kepasrahan diri
Ingat mati dunia bukanlah abadi


Ikhlas
By: Rajab Muda Lubis

Niat hati ingin berbagi
Materi, ide atau sekedar motivasi
Namun sulit untuk menghindari
Rongrongan jiwa untuk diakui dan dipuji
Tak mudah kompromi saat berdebat dengan hati
Didukung kondisi yang memang era mencitra diri
Tak ada yang salah jika harus dipublikasi
Tidak selalu bermakana tinggi hati atau ingin menginvasi
Namun terkadang nurani tak mampu membentengi diri
Hingga terhanyut oleh riak arus penghambaan pada mereka yang tak akan mengadili
Jiwa hampa tak membekas direlung sukma pendamai hakiki
Namun…
Tidak jua insan menjadi acuan maupun hambatan
Inginkan kebaikan tak harus peduli omongan
Teruslah berjalan hingga temukan diri dalam kepasrahan
Kebiasaan menjadikan diri berlari tanpa harus dikomandoi,
Menoleh tanpa harus diteriaki, memberi tanpa harus disanjung dipuji
atau bahkan menyakiti…


Tugas Wajibmu
By: Rajab Muda Lubis

Waktu memang penguasa hati
Waktu mampu bolak balikkan suara kalbu
Namun tak berlaku buat mereka
Karena di sana telah tertancap cinta yang tak mampu bedakan akar juga batang
Kuat tertanam membelit jiwa yang tak akan mampu terurai
Hingga malaikat maut melaksanakan tugas, cinta takkan usai


Barbie Bukan Bidadari
By: Rajab Muda Lubis

Ratapan hujan menyesak ruang kalbuku
Menyeruak masuk menyirami api tangisan kepedihan
Dia teman terbaikku yang mampu ciptakan nada disela petir bersahutan
Bisikannya senantiasa menghadirkan ketenangan

Bukan Kau yang ditinggalkan, Dialah yang pergi menjalang
Bukankah sudah kuingatkan, Berbie bukanlah pilihan
Kau menentang seolah Aku pecundang
Tidak kah kau sadar Berbie adalah mainan bagi mereka yang jiwanya meradang
Sungguh memang enak untuk dipandang
Tapi mainan bukan hanya buat pajangan tentu juga dipegang

Ikhlaskah dirimu hanya dapatkan ampas yang sejatinya kau yang peras
Kau sebut nama cinta demi membelanya  tetap yang pantas
Hingga dia tunjukkan dirinya yang tidak berbatas
Buka mata sirami hati yang telah mengeras
Taka ada kebaikan rumah tangga yang dimulai dengan pergaulan bebas

Umbar nafsu sebelum waktumu berlisensi
Hanya menambah murka Ilahi
Jangan harap bahagia kau temui bahkan laknat kan menghampiri
Dia jauhkan Berbie untuk dekatkan Bidadari
Yang kau butuhkan hanyalah perbaikan diri

Bagian mana yang tidak kau pahami?


Wakil  yang Terhormat
Oleh: Rajab Muda Lubis

Jangan katakan kau tak lihat
Jangan katakan pula kau tak terlibat
Bukankah kami titip amanat agar kau peka pada umat
Bukan untuk menumpuk mobil mengkilat ataupun emas karat

Ingatkah kau saat berkoar lantang ingin membela rakyat
Kepada kami yang hidup melarat  tak terawat

Kami menuntut pembangunan bersinergi tapi kau pamer jet pribadi
Kami menuntut lingkungan asri tapi kau pergi liburan ke luar negeri

Itukah makna murni mewakili rakyat

Kami tak butuh retorika hanya butuh aksi nyata


Dinasty Kekuasaan
Oleh: Rajab Muda Lubis

Meski diri bukan pengamat sejati, juga bukan politisi yang ingin mengklarifikasi
Hati berbisik tak ingin menggurui hanya menyambung berita pagi
Tak kusangkal hati juga berikan penilaian yang bebas dari intervensi
Bukan untuk memprovokasi hanya sebentuk atensi
Mungkinkah jadi peri jika nurani telah ternoda oleh ambisi menguasai
Bukan lagi esensi namun pengakuan diri, akulah dunia
Bagaimana bisa logika menerima meski diungkap dengan data maupun fakta
Dalam kubangan namun tetap jelita, bersih tanpa dosa
Mengubah limbah menjadi indah bukanlah perkara susah bagi mereka yang sudah terasah
Namun…
Kerahkan uang kejar kedudukan bukanlah panutan terlebih menendang kejujuran
Apatah lagi ini bukan zaman kekaisaran  dimana raja dan ratu tampuk pimpinan
Tak kenal istilah dinasty kekuasaan yang mengubur demokrasi juga keterbukaan
Teriakan lantang akan hilang jika terbentur handai tolan
Taji tajam siap menerkam jadi tumpul jika dibawa dalam kekeluargaan
Bukan salah jika harus bergandengan
Namun ingat aturan permainan, bukanlah ajang menumpuk dana jaminan hidup mendatang
Godaan pengabaian sumpah serta perjanjian mengintai tiap kelalaian
Tetap engkau akan dikenang dengan prediket yang kau torehkan
Antara pecundang atau jadi pahlawan



Sesal
Oleh: Rajab Muda Lubis

Sinar temaran memandu ilalang  yang bergoyang
Germercik air berdentang menghambur tinggalkan wajan
Sepoi angin menyusup masuk tak diundang, menusuk tulang
Ratapan burung malam tak berkesudahan, mengiris hati kepedihan
Iringi melodi paduan katak dan serangga malam
Memori kembali dari selembar tabir yang bergoyang
Waktu melayang disongsong zaman bagai sekelebat bayang
Igin diulang kayu ditungku telah jadi arang, hitam legam
Dia pernah disini
Kemudian hilang


Dapatkan Novel Gratis Terbaru Berjudul "Mentari Cahaya Bulan" klik Novel Terbaru 2016 (Gratis)

Related Posts:

Asam Garam SM-3T Hingga PPG

Fg: Hery Sutrisno
Jujur saja saya juga sudah lupa kenapa bisa smpai ikut program ini, entah informasi dari kawan atau saya dapat info dari website universitas. Awalnya s saya tidak begitu tertarik dengan program ini, saya hanya ikut mendaftar saja karena memang daftarnya lewat online, scan dokumen trus upload udah selesai, gak pake ribet. Kebetulan juga waktu itu saya sedang bekerja sebagai instruktur  disalah satu lembaga pendidikan di kota padang.
Saya mulai cari-cari informasi setelah dinyatakan lulus administrasi dan dijadwalkan untuk ikut tes online. Saya browsing di internet dan juga menghubungi teman saya (tepatnya senior waktu di SMA) yang belakangan saya tahu dia sedang ikut program tersebut. Awalnya sempat juga ciut nyali saat melihat daftar daerah penempatan karena perantauan saya yang terjauh sampai saat itu hanyalah kota Padang, tempat kuliah. Setelah menimbang-nimbang dengan berbekal informasi yang telah di dapatkan plus pendapat dari orang tua serta kakak akhirnya saya putuskan tuk ikut.
Sebelum hari H (tes online) saya sempatkan untuk baca-baca buku psikotest (supaya terkesan serius). Di hari H tersebut saya tidak menemukan teman satu angkatan (jurusan) alias tidak ada yang kenal (apa cuma saya yang berminat disini???). kebanyakan pesertanya waktu itu adalah lulusan dari universitas lain (swasta). Tapi ya sudahlah, kepalang tanggung, udah telanjur di mulut buaya, eehhh… pintu maksudnya, saya pun masuk dan mengikuti tes online hingga selesai yang menurut saya waktu itu level kesulitannya tidak begitu tinggi. Saya bermain plong, karena tidak ada beban, mau lulus boleh, tidak pun tidak apa, toh saya ada kerjaan begitu pikiran waktu itu.
Berselang lebih kurang 2 minggu (lupa pastinya) pengumuman hasil tes online pun keluar di website resmi universitas dan nama saya terpampang di antara deretan nama lainnya. Di bawah nama-nama tersebut dicantumkan juga jadwal tes wawancara selanjutnya yang merupakan tes terakhir yang jadi penentu kelulusan akhir. Tes wawancara diadakan di gedung kuliah jurusan olahraga dalam suasana bulan puasa Ramadhan kala itu. Karena jadwal serentak kelihatanlah seluruh peserta yang akan bertarung untuk mendapatkan tiket menuju pedalaman Indonesia. Lumayan banyak juga ternyata peminatnya meski dari sekian ratus orang tersebut hanya beberapa yang bisa saya kenali. Waktu itu program ini tidaklah se primadona saat ini, bahkan saya sempat dibully teman satu kelas kuliah di acara buka bareng  sebelum keberangkatan ke daerah penempatan.
Pemawawancara saya waktu itu adalah dosen Bahasa Indonesia yang tidak lain jurusan tetangga saya waktu uliah S1. Saya tidak kenal bapak tersebut, kenal wajah mungkin pernah bertemu, begitu juga bapak itu sama sekali tidak kenal dengan saya (maklum, anti popularitas, heeee). Dengan melihat CV saya bapak tersebut tahu saya alumni universitas tempatnya mengabdi, tidak banyak yang ditanyakannya, yang saya ingat waktu itu dia hanya menanyakan apakah saya pandai berenang, spontan aja saya jawab bisa!! (gaya batu). Tidak lebih 10 menit saya udah dipersilakan kembali, artinya wawancara udah kelar. Saya sempat curiga juga ada apa ini? Pertanda baik atau buruk? Soalnya beberapa peserta yang kebagian wawancara dengan bapak yang sama cukup memakan waktu lama. Ya sudahlah pasrah aja, mana yang datang berarti yang terbaik, gitu aja…
Seminggu setelahnya hasil akhir seleksi akhirnya diposting di halaman web universitas dan traaa…. Nama saya salah satunya…. Alhamdulillah…. (Bersambung)


Baca juga: Ingin Ikut SM-3T? Baca Ini Dulu



Related Posts: